NilaiNilai Pendidikan Karakter Pada Perguruan Pencak Silat Sitembak Di Desa Bubunan, Kecamatan Seririt, Kabupaten Buleleng. 1.4 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, maka dapat ditarik suatu rumusan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimanakah profil dan sejarah perguruan pencak silat Sitembak di Desa Bubunan? 2.
wlWdk. rrmashida rrmashida Penjaskes Sekolah Menengah Atas terjawab Pada zaman dahulu, keahlian pencak silat bertujuan untuk A. Menjadi atlet B menjadi jawara C. Menguatkan badan D. Melindungi diri dari serangan hewan buas Iklan Iklan aryapratama147 aryapratama147 Jawaban KALAU SALAH DAN SMOGA MEMBANTU makasih ✧◝⁰▿⁰◜✧ Sama2 Makaseh juga kak Iklan Iklan AurelChan AurelChan Jawaban badan Penjelasanmaaf kalau slh semoga bermanfaat makasih D Makaseh kak ^_^ Iklan Iklan Pertanyaan baru di Penjaskes tugas set upper adalah 1. posisi badan menghadap penuh ke arah meja di sebut ...a. stance b. square stance c. penholder grip d. shakehand grip2. berikut ini beberapa latihan … untuk meningkatkan daya tahan otot. 1 high pull2 press 3 lari bolak-balik 4 gerakan lompat tali5 push up 6 sit uplatihan di atas yang bertujuan untuk meningkatkan daya tahan otot trisep dan otot perut adalah ... a. 1 dan 2 c. 4 dan 5 b. 2dan 3 d. 5 dan 6Tolong di bantu nya. perbedaan renang gaya punggung dan gaya bebas terletak pada 5. Sikap kedua tangan saat jalan cepat adalah Sikap kedua tangan saat jalan cepat adalah Olahraga yang dapat menggerakkan seluruh otot adalah olahraga...... Sebelumnya Berikutnya Iklan
Terlak silat Olahraga Pencak silat Duel Silek Minangkabau,keseleo suatu petarung memperalat kerambit Pun dikenal laksana Pencak silat Indonesia Fokus Menapuk Kekerasan Koneksi penuh, taruk-kontak, kontak ringan Negara asal Indonesia Pekerja terkenal Iko Uwais, Yayan Ruhian, Cecep Arif Rahman Olah tubuh olimpik tidak terserah Pencak silat olympic Pencak silat Peninggalan Budaya Bukan Benda UNESCO Negara Indonesia Teks 1391 Daerah Asia dan Pasifik Sejarah Arsip Sertifikat 2019 Pencak kuntau adalah satu seni bela diri tradisional yang pecah berpangkal Kepulauan Nusantara Indonesia.[1] Seni bela diri ini secara luas dikenal di Indonesia, Malaysia, Brunei, dan Singapura, Filipina selatan, dan Thailand selatan sesuai dengan penyebaran bervariasi kaki bangsa Nusantara Indonesia.[2] Zarah-molekul buat membela diri dengan seni bela diri, yaitu dengan menggunakan mentrum dan tendangan. Pencak silat ialah bela diri nan banyak diminati oleh banyak cucu adam terutama masyarakat Indonesia.[1] Berkat peranan para pelatih asal Indonesia, masa ini Vietnam juga telah mempunyai pesilat-pendekar yang tangguh. [titit rujukan] Induk organisasi pencak silat di Indonesia adalah Ikatan Pencak Silat Indonesia IPSI. Organisasi yang mewadahi federasi-federasi pencak silat di berbagai negara yakni Persekutuan Pencak Pencak Antarabangsa Persilat, yang dibentuk oleh Indonesia, Singapura, Malaysia, dan Brunei Darussalam. Pencak silat adalah olahraga bela diri yang memerlukan banyak sentralisasi.[3] Suka-suka pengaruh budaya Tionghoa, agama Hindu, Buddha, dan Selam dalam pencak silat.[3] Biasanya setiap kewedanan di Indonesia mempunyai sirkulasi kuntau silat nan khas. Misalnya, distrik Jawa Barat terkenal dengan aliran Cimande dan Cikalong, di Jawa Paruh suka-suka sirkulasi Merpati Putih dan di Jawa Timur ada diseminasi PSHT, Perisai Diri,PSCP [3] Setiap catur tahun di Indonesia ada pertandingan terlak silat tingkat nasional intern Minggu Olahraga Kebangsaan PON. Pencak silat sekali lagi dipertandingkan privat ajang Pesta Gerak badan Asia Tenggara SEA Games sejak tahun 1987. Di luar Indonesia juga cak semau banyak peminat pencak kuntau seperti mana di Australia, Belanda, Jerman, dan Amerika.[3] Di tingkat kebangsaan sport melintasi permainan dan olahraga silat silat menjadi pelecok suatu alat pemersatu nusantara, bahkan untuk mewangikan nama bangsa, dan menjadi identitas nasion.[4] [5] Olahraga kuntau terlak mutakadim dipertandingkan di skala alam semesta.[4] Pada 13 Desember 2022, Terlak Terlak ditetapkan makanya UNESCO sebagai Warisan Budaya Tidak Benda Mayapada Intangible Cultural World Heritage.[6] [7] Hal ini adalah riuk satu upaya pemerintah n domestik mengutarakan pencak kuntau sebagai pusaka budaya Indonesia. Manfaat Silat Silat nan diakui sebagai Peninggalan Budaya Tidak Benda Dunia yakni mendapat pengakuan manjapada internasional, memiliki kemungkinan dipertandingkan privat cabang sport di Olimpiade dan menggali poin budaya yang terkandung dalam terlak.[8] Etimologi [sunting sunting sumber] Silat adalah kata kolektif untuk kelas seni bela diri kudrati dari geo-budaya Nusantara Indonesia.[9] Pangkal usul prolog silat tidak jelas. Istilah Jawi silat kemungkinan terkait dengan istilah Minangkabau silek. Karena bahasa Jawi berasal berpokok Sumatra, prospek istilah tersebut berasal dari Sumatra. [burung rujukan] Indonesia menggunakan istilah pencak kuntau. Istilah ini digunakan sejak 1948 untuk menenangkan berbagai revolusi seni bela diri tradisional nan berkembang di Indonesia.[10] Logo “pencak” digunakan di Pulau Jawa bagian tengah dan timur,[9] sedangkan “silat” digunakan di Sumatra, Semenanjung Malaya dan Kalimantan. N domestik perkembangannya, kini istilah “pencak” makin mengedepankan unsur seni dan penampilan ketampanan gerakan, sedangkan “silat” merupakan inti ajaran bela diri dalam pertarungan.[2] Album [sunting sunting sumber] Bela diri nan berkembang di Nusantara didasarkan sreg upaya pertahanan kaki menghadapi musuh, sebagai halnya tari perang Nias. Karuhun bangsa Indonesia telah mempunyai cara pembelaan diri yang ditujukan untuk melindungi dan mempertahankan kehidupannya atau kelompoknya dari tantangan alam.[11] Mereka menciptakan bela diri dengan menirukan operasi sato nan ada di pataka sekitar, sebagai halnya operasi beruk, harimau, ular ari, atau burung nasar.[11] Asal mula mantra bela diri di nusantara ini probabilitas lagi berkembang dari keterampilan suku-suku kalis Indonesia berburu dan bergelut dengan memperalat saluk, tameng, dan ganjur, misalnya seperti dalam adat istiadat kaki Nias yang sampai abad ke-20 relatif tak tersentuh dominasi luar. Silat diperkirakan menyebar di Kepulauan Nusantara semenjak abad ke-10 masehi, akan saja sumber akar mulanya belum dapat ditentukan secara pasti. Kerajaan-kerajaan lautan, seperti Sriwijaya dan Majapahit disebutkan n kepunyaan pesilat-pesilat besar nan menguasai ilmu bela diri dan dapat menghimpun prajurit-tamtama yang kemahirannya dalam pleidoi diri boleh diandalkan.[11] Pengkaji terlak Donald F. Draeger berpendapat bahwa bukti adanya seni bela diri bisa dilihat dari plural artefak senjata yang ditemukan dari masa klasik Hindu-Buddha serta lega cukilan relief-relief yang berisikan sikap-sikap jaran-kuda kuntau di candi Prambanan dan Borobudur.[10] Kerumahtanggaan bukunya, Draeger menuliskan bahwa senjata dan seni beladiri silat adalah tidak terpisahkan, lain hanya privat gerak badan saja, melainkan juga sreg jalinan spiritual yang terkait erat dengan kebudayaan Indonesia.[10] Temporer itu Sheikh Shamsuddin[12] berpendapat bahwa terletak otoritas ilmu bela diri dari Tiongkok dan India dalam pencak. Hal ini karena sejak awal tamadun Melayu sudah mendapat pengaruh dari kebudayaan yang dibawa makanya pedagang maupun pedagang berasal India, Tiongkok, dan mancanegara lainnya. Seorang pendekar Bali sedang menyerupakan silat. Pencak kuntau sudah dikenal makanya sebagian besar publik rumpun Jawi dalam berbagai segel.[13] Di Ancol Malaysia dan Singapura, pencak kian dikenal dengan nama alirannya yaitu gayong dan cekak.[13] Di Thailand, kuntau silat dikenal dengan nama berpencak, dan di Filipina selatan dikenal dengan nama pasilat.[13] Dari namanya, bisa diketahui bahwa istilah “silat” paling kecil banyak menyebar luas, sehingga diduga bahwa bela diri ini menyerak semenjak Sumatra ke berbagai kawasan di rantau Asia Tenggara.[13] Tradisi pencak diturunkan secara lisan dan menyebar bermula mulut ke mulut, diajarkan berpangkal guru ke siswa, sehingga catatan tertulis mengenai asal mula silat sulit ditemukan. Sejarah kuntau dikisahkan melalui legenda yang berbagai macam dari suatu kewedanan ke daerah lain. Legenda Minangkabau, silat bahasa Minangkabau silek diciptakan oleh Kamitua Suri Diraja dari Pariangan, Kapling Datar di kaki Gunung Marapi pada abad ke-11.[14] Kemudian silek dibawa dan dikembangkan oleh para perantau Minang ke seluruh Asia Tenggara. Demikian pula cerita rakyat tentang asal mula silat aliran Cimande, nan mengisahkan seorang perempuan yang bercermin gerakan pertarungan antara harimau dan monyet. Setiap kewedanan umumnya n kepunyaan pengambil inisiatif persilatan pendekar yang dibanggakan, misalnya Raja Siliwangi sebagai tokoh pencak silat Sunda Pajajaran,[15] Hang Tuah panglima Malaka,[12] Gajah Mada mahapatih Majapahit [butuh rujukan] dan Si Pitung dari Betawi. [butuh rujukan] Perkembangan silat secara historis mulai tercatat ketika penyebarannya banyak dipengaruhi makanya kaum penyebar agama Islam lega abad ke-14 di Nusantara. Kala itu pencak pencak diajarkan serampak dengan pelajaran agama di surau atau pesantren. Silat menjadi adegan dari pelajaran spiritual.[16] Kerumahtanggaan budaya beberapa kabilah di Indonesia, pencak kuntau yakni bagian tak terpisahkan dalam upacara adatnya. Misalnya kesenian tari Randai yang tak enggak adalah kampanye silek Minangkabau kerap ditampilkan dalam berbagai perhelatan dan acara adat Minangkabau. Dalam prosesi pernikahan adat Betawi terdapat tradisi “palang pintu”, yaitu peragaan terlak Betawi yang dikemas n domestik sebuah drama katai. Acara ini rata-rata digelar sebelum akad nikah, adalah sebuah sandiwara tradisional kecil yang menceritakan rombongan pengantin pria dalam perjalanannya merentang kondominium pengantin wanita dihadang oleh jagoan pendekar kampung setempat yang dikisahkan lagi menaruh hati kepada pengantin wanita. Maka terjadilah pertentangan silat di tengah kronologi antara jawara-warok penghadang dengan pendekar-pendekar pengusung pengantin pria yang pasti sahaja dimenangkan maka dari itu para pengawal raja sehari pria. Terlak lalu berkembang dari ilmu beladiri dan seni tari rakyat, menjadi bagian berpangkal pendidikan bela negara buat menghadapi penjajah asing.[12] Dalam sejarah perjuangan melawan kolonialis Belanda, terjadwal para pesilat nan mengangkat senjata, seperti Panembahan Senopati, Paduka Agung, Prabu Diponegoro, Teungku Chik di Tiro, Teuku Umar, Tuanku Imam Bonjol, serta para pendekar wanita, sama dengan Sabai Nan Aluih, Cut Nyak Dhien, dan Cut Nyak Meutia.[11] Pencak saat ini mutakadim diakui umpama budaya Tungkai Melayu internal pengertian nan luas,[17] yaitu para warga pulau Sumatra dan Tanjung Malaka, serta bineka kelompok etnik lainnya nan menggunakan lingua franca bahasa Melayu di berbagai daerah di Jawa, Bali, Kalimantan, Sulawesi, dan pulau-pulau lain-lainnya nan juga mengembangkan bela diri ini. Mencatat pentingnya mengembangkan peranan pencak silat maka dirasa teradat adanya organisasi pencak silat yang berwatak kewarganegaraan, yang dapat pula mengikat aliran-persebaran pencak silat di seluruh Indonesia. Pada tanggal 18 Mei 1948, terbentuklah Kontak Silat Silat Indonesia IPSI[11] Waktu ini IPSI tercatat sebagai organisasi silat kewarganegaraan tertua di dunia. Plong 11 Maret 1980, Persatuan Silat Silat Antarbangsa Persilat didirikan atas prakarsa Eddie M. Nalapraya Indonesia, yang saat itu memegang superior IPSI.[13] Acara tersebut juga dihadiri oleh kantor cabang bersumber Malaysia, Singapura, dan Brunei Darussalam.[13] Keempat negara itu termasuk Indonesia, ditetapkan andai pendiri Persilat.[13] Beberapa organisasi silat nasional antara enggak adalah Ikatan Silat Silat Indonesia IPSI di Indonesia, Persemakmuran Terlak Kebangsaan Malaysia PESAKA di Malaysia, Persekutuan Silat Singapore PERSIS di Singapura, dan Persekutuan Terlak Brunei Darussalam PERSIB di Brunei. Telah tumbuh pula puluhan perguruan-perguruan pencak di Amerika Sindikat dan Eropa. Kuntau saat ini telah secara protokoler masuk laksana cabang gerak badan dalam perlombaan internasional, khususnya dipertandingkan internal palagan SEA Games. Istilah intern Terlak Silat [sunting sunting sumber] Pencak Betawi momen program “Palang Pintu” dalam adat istiadat pernikahan Betawi, tengah memperagakan teknik kuncian melucuti golok. Kuda-kuda adalah posisi menapak kaki bikin memperdekat posisi tubuh. Jaran-kuda yang kuat dan kukuh berfaedah lakukan mempertahankan posisi tubuh agar tidak mudah dijatuhkan. Jaran-jaran pula terdahulu untuk menahan dorongan atau menjadi dasar titik pangkal bidasan tendangan atau pukulan. Sikap dan Gerak Terlak kuntau merupakan sistem yang terdiri atas sikap posisi dan gerak-gerik pergerakan. Momen seorang pesilat bergerak saat bertarung, sikap dan gerakannya berubah mengikuti transisi posisi lawan secara berkelanjutan. Buru-buru setelah menemukan kelemahan benteng lawan, maka pendekar akan menyedang mengalahkan lawan dengan satu bidasan yang cepat. Langkah Ciri solo berpunca Pencak adalah pengusahaan anju. Persiapan ini terdepan di internal permainan silat yang baik dan benar. Ada beberapa pola langkah yang dikenali, contohnya langkah tiga dan langkah catur. Kembangan adalah manuver tangan dan sikap tubuh yang dilakukan sambil memperhatikan, mewaspadai gerak-gerik antitesis, sekaligus melihat jari-jari pertahanan musuh. Kembangan terdepan lazimnya dilakukan lega mulanya laga dan dapat bersifat mengantisipasi serangan ataupun mengelabui saingan. Seringkali gerakan kembangan silat menyerupai joget alias dalam maenpo Sunda menyerupai ngibing goyang badan. Kembangan adalah salah satu fragmen penilaian utama dalam seni pencak pencak nan mengutamakan keanggunan gerakan. Buah Terlak Silat n kepunyaan macam yang banyak dari teknik bertahan dan menyerang. Secara tradisional istilah teknik ini dapat disamakan dengan biji kemaluan. Pesilat formal menggunakan tangan, kelukan, lengan, kaki, lutut dan telapak kaki dalam serangan. Teknik publik termaktub tendangan, pukulan, sandungan, sapuan, mengunci, lontar, menahan, mematahkan tulang trik, dan bukan-lain. Jurus pendekar berlatih dengan jurus-jurus. Jurus ialah rangkaian operasi bawah bagi tubuh adegan atas dan bawah, nan digunakan seumpama panduan untuk menuntaskan eksploitasi teknik-teknik lanjutan silat terlak buah, saat dilakukan bagi berlatih secara tunggal maupun berpasangan. Eksploitasi langkah, atau gerakan kecil tubuh, mengajarkan pemanfaatan kontrol kaki. Detik digabungkan, itulah Sumber akar Pasan, atau distribusi seluruh jasmani. Sapuan dan Guntingan yaitu salah satu diversifikasi buah teknik merakut musuh dengan menyerang kuda-aswa musuh, yakni menyepak dengan membarut-barut ataupun piting menggunting tungkai musuh, sehingga musuh kehilangan kesamarataan dan anjlok. Kuncian adalah teknik untuk melumpuhkan lawan mudahmudahan tidak berdaya, tak dapat berputar, atau bakal melucuti senjata musuh. Kuncian melibatkan operasi menghindar, tipuan, dan gerakan cepat yang biasanya mengincar pergelangan tangan, lengan, leher, dagu, atau bahu bandingan. Aspek dan rangka [sunting sunting sumber] Terletak 4 aspek utama dalam silat silat, yaitu Aspek Mental Spiritual Pencak silat membangun dan berekspansi kepribadian dan khuluk mulia seseorang. Para pendekar dan maha guru pencak pencak zaman lampau sering kali harus melalui tahapan semadi, tapa, atau aspek kebatinan lain untuk mencapai tingkat terala keilmuannya. Aspek Seni Budaya Budaya dan permainan “seni” pencak silat yakni salah satu aspek yang lampau utama. Istilah Kuntau pada umumnya menggambarkan bentuk seni tarian terlak silat, dengan irama dan busana tradisional. Aspek Bela Diri Ajudan dan kesungguhan diri ialah sangat terdepan dalam menguasai ilmu bela diri dalam pencak kuntau. Istilah terlak, berkiblat menonjolkan sreg aspek kemampuan teknis bela diri pencak silat. Aspek Olah Raga Ini bermanfaat bahwa aspek fisik privat silat kuntau yakni terdahulu. Pesilat mencoba menyesuaikan pikiran dengan olah tubuh. Kompetisi adalah bagian aspek ini. Aspek olahraga meliputi kompetisi dan demonstrasi bentuk-buram jurus, baik untuk tunggal, ganda atau regu. Rangka kuntau silat dan padepokannya tempat berlatihnya berbeda suatu sama bukan, sesuai dengan aspek-aspek yang ditekankan. Banyak aliran yang menemukan asalnya dari pengamatan atas resistansi binatang ilegal. Pencak-kuntau harimau dan monyet ialah contoh berpokok sirkulasi-sirkuit tersebut. Adapula yang berpendapat bahwa aspek bela diri dan olahraga, baik fisik maupun respirasi, adalah mulanya dari pengembangan terlak. Aspek olah jasmani dan aspek bela diri inilah yang mutakadim membuat pencak silat menjadi terkenal di Eropa. Siswa ekstrakulikuler pencak silat prsh cilacap sebagai keseleo satu implementasi n domestik satah pendidikan Bagaimanapun, banyak yang berpendapat bahwa sosi-sendi dari kuntau silat terhilangkan, alias dipermudah, saat pencak silat menyatu sreg manjapada olah tubuh. Makanya karena itu, sebagian praktisi kuntau tetap mementingkan sreg bentuk tradisional ataupun spiritual dari silat silat, dan tidak mengikuti keanggotaan dan peraturan yang ditempuh oleh Persilat, sebagai organisasi pengatur pencak terlak sedunia. Ki alat dan infrastruktur [sunting sunting sumber] Logo IPSI [sunting sunting sumber] Warna kuning sreg logo IPSI berfaedah bahwa IPSI mengutamakan fiil pekerti dan kesejahteran lahir dan batin andai jalan menentang kemajuan nusa dan bangsa. N domestik logo IPSI, bentuk perisai segi lima melambangkan IPSI beralaskan ideologi pancasila yang berniat takhlik turunan Pancasila Kalis. Sementara itu ayap garuda berwarna kuning berototkan ahmar memahamkan kekuatan bangsa Indonesia nan berdasarkan kemurnian, keluruhan dan dinamika. Tanggal berdirinya IPSI yaitu 18 Mei 1948 yang berguna 18 rata gigi, rambut 5 utas tambah 4 sutra tambah 8 lembar. Adanya relasi pita berwarna merah putih menyimbolkan bahwa IPSI merupakan satu ikatan pemersatu dari berbagai distribusi pencak silat, yang berlandaskan rasa berbangsa, berpendidikan dan bertanah air Indonesia.[18] Tanda PERSILAT [sunting sunting sumber] Persekutuan Pencak Silat Antarabangsa Persilat didirikan pada sungkap 11 Maret 1980 di Jakarta. Persilat itu sendiri sudah lalu mendapatkan status umpama organisasi antarbangsa Pencak Silat di manjapada.[19] Matras [sunting sunting sumber] Ajang ditempatkan dilantai dengan dilapisi tatami setebal maksimal 5 panca cm. Matras ini memiliki bidang yang rata dan tidak memantul, dapat ditutup dengan pangan nan enggak licin, dan ukurannya 10 m x 10 m. Corak dari perlak punya warna dasar baru terang dengan garis berwarna putih sesuai dengan keperluaanya.[19] Hand Box [sunting sunting sumber] Hand box yakni prasarana digunakan sebagai alat penunjang untuk sparing terutama digunakan untuk melatih pukulan dan tendangan.[20] Samsak [sunting sunting sumber] Samsak merupakan prasarana yang rata-rata digantung dan digunakan sebagai alat penunjang bagi berlatih. Samsak ini digunakan cak bagi melatih mentrum, tendangan dan radiks bantingan.[20] Body Protector [sunting sunting mata air] Body Protector merupakan alat pelindung badan saat melakukan pertadingan. Body protector nan digunakan dalam pertandingan dilengkapi dengan angkin ki perspektif berwarna merah atau biru.[20] Golok [sunting sunting sumber] Golok merupakan alat kelengkapan untuk kategori seni tunggal..[20] Toya [sunting sunting sumber] Toya yaitu peranti kelengkapan bagi kategori seni tunggal.[20] Senjata [sunting sunting sumber] Selain berlaga dengan tangan kosong, pencak kuntau sekali lagi mengenal berbagai diversifikasi senjata. antara bukan Keris sebuah senjata tusuk berbentuk pisau kecil, selalu dengan bilah berdelan yang dibuat dengan menyihir bermacam ragam varietas ferum sambil dan kemudian cuci dalam asam. Kujang pisau khas Sunda Samping/Linso syal karet sutera dipakai seputar pinggang atau bahu, yang digunakan dalam penguncian teknik dan untuk pertahanan terhadap pisau. Galah tongkat nan terbuat berpokok kayu, baja atau bambu . Cindai reja, lazimnya dipakai perumpamaan sarung atau dibungkus sebagai kepala gigi. Tradisional perempuan menghampari pengarah mereka dengan kain yang dapat diubah menjadi cindai. Tongkat/Toya tongkat bepergian yang dibawa oleh ayah bunda, pengelana dan pengelana. Kipas kipas lipat tradisional yang kerangkanya dapat terbuat mulai sejak tiang atau besi. Kerambit/Kuku Machan sebuah pisau berbentuk seperti mana cakar macan yang bisa diselipkan di rambut perempuan. Sabit/Clurit sebuah penyadap, normal digunakan intern persawahan, budidaya dan panen tumbuhan. Sundang sebuah ujung pedang ganda Bugis, belalah berombak-berbilah Rencong belati Aceh nan sedikit memeting Tumbuk Embalau belati kecil yang juga sedikit melengkung mirip rencong, secara harfiah bermakna “pemusnah lada”. Gada senjata jumud yang terbuat berpangkal rabuk. Tombak lembing yang terbuat bersumber bambu, jamur atau kayu yang sekali-kali punya bulu yang bersebelahan di karib pisau. Ketu udeng/Golok pedang pendek yang biasa digunakan dalam tugas sehari-hari sebagai halnya menyela saat menyisir rimba. Trisula tiga sula atau senjata bercabang tiga Chabang/Cabang trisula bergagang ringkas, secara verbatim berarti “cagak”. Tingkat kemahiran [sunting sunting mata air] Sekelompok pendekar PSHT yang telah melewati beragam tingkatan berpangkal siswa memakai bilang sabuk hingga menjadi pendekar/warga mengaryakan kendit mori. Secara ringkas, murid silat atau pesilat dibagi menjadi beberapa tahap atau tingkat kemahiran, yaitu Pemula, diajari semua yang tahap dasar seperti kuda-aswa,teknik tendangan, pukulan, tangkisan, elakan,tangkapan, bantingan, olah fisik, atau perpautan jurus asal perguruan dan jurus standar IPSI Menengah, ditahap ini, pesilat lebih difokuskan pada aplikasi semua gerakan sumber akar, pemahaman, macam, dan disini akan mulai tertentang minat dan pembawaan pesilat, dan akan disalurkan kepada sendirisendiri cabang, misalnya Gerak badan & Seni Budaya. Pelatih, hasil berpunca kemampuan yang matang yang berdasarkan asam garam di tahap pemula, dan menengah akan takhlik pendekar melangkah ke tahap lebih jauh, di mana mereka akan diberikan teknik – teknik beladiri perguruan, di mana teknik ini saja diberikan kepada orang nan memang dipercaya, dan mampu secara teknik maupun kesusilaan, karena biasanya teknik beladiri merupakan teknik tempur yang sangat efektif dalam melumpuhkan rival / sangat mematikan . Pendekar, yakni pesilat yang mutakadim diakui maka itu para tetua perguruan, mereka akan mewarisi ilmu-guna-guna kunci tingkat tinggi. Teknik [sunting sunting sumber] Teknik tendangan [sunting sunting mata air] a. Tendangan Harfiah Tendangan lurus dilakukan dengan kaidah posisi semula mengirik dengan salah satu kaki sebagai pijakan. Kemudian dengkul ditekuk dan diangkat dan luruskan suku bawah dengan kisi kaki bagian dalam dikenakan pada sasaran. Selanjutnya keseleo satu tangan ditekuk, kemudian tangan nan menutup awak bagian dasar dan atas.[21] b. Tendangan Arit bekas kaki tungkai Tendangan penoreh dilakukan dengan prinsip posisi semula takut dengan riuk satu suku sebagai tumpuan. Kemudian lutut minus ditekuk dengan jari-jari suku diluruskan pada kaki yang akan berbuat tendangan. Kaki yang akan melakukan tendangan diangkat pecah pangkal ke atas arah bulan-bulanan dengan memperalat telapak tungkai, kemudian tangan harus menutup jasad bagian atas dan fragmen sumber akar.[21] c. Tendangan Jejag Tendangan jejag dilakukan dengan cara posisi awal meleleh dengan salah satu kaki bak tumpuan. Kemudian lutut abnormal ditekuk pada kaki nan akan mengerjakan tendangan yang kemudian dijepitkan ke arah lawan dengan menunggangi telapak kaki, dan tangan harus mengerudungi penggalan atas dan sumber akar.[21] d. Tendang Samping Tendangan samping merupakan terjangan yang menunggangi sebelah kaki dan kaki. Bilamana melakukan tendangan samping ini sisi lintasannya lurus kedepan dengan pengenaan sasaran plong tumit. Sasaran pada seluruh bodi galibnya dilakukan lega tendangan ini dengan bekas kaki kaki dan sisi luar telapak kaki posisinya lurus.[22] e. Tendangan T Tendangan T yaitu sebutan lain bagi tipe tendangan ke arah samping. Tendangan samping ini mempunyai berbagai macam macam variasi yang lega dasarnya memakai tungkak atau jihat luar telapak kaki. Istilah dari tendan ini biasa disebut laksana pisau tungkai yang berfungsi bagaikan alat seranganr.[22] Teknik jatuhan [sunting sunting sumber] Teknik jatuhan adalah usaha pembelaan yang dilakukan dengan mengecoh lawan melampaui tangkapan, sapuan, dan guntingan. Dalam melakukan tangkapan, pesilat akan mengamalkan tangkapan terhadap ofensif p versus menggunakan kaki dengan satu tangan atau dua tangan sekaligus. Kemudian bikin melakukan sapuan, pesilat akan berbuat serang puas kaki antagonis adegan radiks sehingga menyebabkan teman dapat dijatuhkan. Dan bagi berbuat sapuan ini boleh dilakukan dengan beberapa teknik sapuan, yaitu sapuan ngeri, sapuan daun hidup, dan sapuan melingkar. Dalam melakukan sapuan tegak ini, pendekar kerumahtanggaan posisi berdiri dengan telapak ataupun punggung kaki. Selanjut lega sapuan rebah ini dilakukan dengan memperalat jejak kaki kaki, dengan cara merebahkan diri ke depan. Sedang dalam berbuat sapuan buntar pertama-tama pesilat berputar dan membelakangi imbangan, kemudian perkenaan tungkai pada kaki lawan dengan tumid sederum merebahkan diri. Selanjutnya privat melakukan guntingan, pendekar memprakarsai kedua suku ke sebelah pinggang atau dengkul dengan arah yang berlawanan dan kedua tangan dalam keadaan bebas.[23] Pengelolaan tertib pencak pencak [sunting sunting sumber] Searah dengan norma dan nilai budaya khususnya di Indonesia, terdapat beberapa peraturan yang harus diperhatikan dan dilakukan dengan saksama ketika berlatih silat silat, di antaranya sebagai berikut.[13] Upacara pembukaan latihan yang terdiri atas Menyiapkan barisan; Beribadat dipimpin makanya pelatih; Pembacaan “prasetya pendekar Indonesia” Penghormatan kepada pelatih, dipimpin oleh pemimpin tentara. Pemanasan Latihan inti Pendinginan Upacara pengakhiran pelajaran diakhiri dengan penghargaan dan berjawat tangan. Berikut kebiasaan privat kejuaraan seni individual yang harus diikuti ialah perumpamaan berikut [24] 1. Pada saat pertandingan pesilat memperagakan seni tunggal baku dengan waktu selama 3 menit. Pertandingan dimulai memperalat tangan nihil, kemudian menggunakan senjata mimi, dan terakhir menggunakan senjata toya. Buat pertandingan anak asuh usia prematur dan pra mulai dewasa diberikan toleransi musim 10 detik, sementara itu bakal remaja dan dewasa diberikan ketahanan 5 saat dalam proses peragaan. Aniaya akan diberikan jika peragaan lebih alias invalid dari batas keluasan pikiran waktu yang diberikan. 2. Peragaan bikin seni tunggal stereotip diperagakan menurut urutan gerak. Akan halnya nan dinilai dalam peragaan yakni keabsahan rincian teknik jurus tangan kosong dan bersenjata, nada gerak, kemantapan dan penjiwaan yang ditetapkan untuk setiap jurus . 3. Pertandingan akan dihentikan oleh ketua sayembara jika pesilat tidak boleh melanjutkan penampilannya karena suatu kesalahan dan dinyatakan diskualifikasi. 4. Dalam pertandingan, pesilat boleh merenjeng lidah tetapi tidak berlebihan. Nilai positif pencak pencak [sunting sunting sumber] Beberapa skor faktual nan diperoleh intern olahraga beladiri pencak silat adalah[5] Kebugaran dan kebugaran; Membakar rasa percaya diri; Melatih kesabaran mental; Mengembangkan kewaspadaan diri yang strata; Membina sportifitas dan jiwa kesatria; Loyalitas dan keuletan yang lebih tinggi. Pencak silat di dunia [sunting sunting sumber] Terlak Silat telah berkembang pesat selama abad ke-20 dan telah menjadi olahraga perlombaan di dasar penguasaan dan peraturan Persilat Persekutuan Pencak Kuntau Antara Bangsa, alias The International Pencak Silat Federation. Kuntau terlak menengah dipromosikan oleh Persilat di beberapa negara di seluruh 5 tanah raya, dengan pamrih membuat pencak kuntau menjadi sport Olimpiade. Persilat mempromosikan Terlak Silat andai kompetisi olahraga jagat rat. Cuma anggota yang diakui Persilat yang diizinkan berpartisipasi pada kompetisi jagat. Waktu ini, sejumlah federasi terlak silat kewarganegaraan Eropa bersama dengan Persilat telah mendirikan Federasi Pencak Terlak Eropa. Lega 1986 Kejuaraan Marcapada Pencak Silat pertama di asing Asia, mengambil tempat di Wina, Austria. Terlak silat permulaan kali diperkenalkan dan dipertandingan kerumahtanggaan Makan besar Olahraga Asia Tenggara SEA Games ke-14 waktu 1987 di Jakarta. Hingga saat ini cabang olahraga kuntau silat rutin dipertandingkan dalam SEA Games. Pada waktu 2002 Kuntau Terlak diperkenalkan ibarat bagian programa pertunjukan di Beruntung Games di Busan, Korea Selatan untuk pertama kalinya. Kejuaraan Dunia keladak ialah pada 2010 cekut panggung di Jakarta, Indonesia plong Desember 2010. Selain semenjak upaya Persilat yang menciptakan menjadikan pencak kuntau seumpama pertandingan gerak badan, masih cak semau banyak rotasi-aliran tua tradisional yang mengembangkan kuntau pencak dengan tanda Silek dan Silat di heterogen belahan dunia. Diperkirakan ada ratusan arus gaya dan ribuan perguruan. Padepokan terlak silat Indonesia [sunting sunting sumber] Pintu Bab Padepokan Kuntau Silat Kancah penting Padepokan Pencak Silat Padepokan adalah istilah Jawa yang berarti sebuah mania perumahan dengan areal patut luas yang disediakan untuk belajar dan mengajar takrif dan keterampilan tertentu. Padepokan Pencak Silat Indonesia PnPSI.[25] adalah padepokan berskala kebangsaan dan internasional yang berlokasi diatas lahan nan luasnya sekitar 5,2 hektare di mania Taman Mini Indonesia Indah. Luas total bangunannya sekitar m2 dan luas total selasar-selasarnya sekeliling m2. Padepokan secara resmi dibuka oleh Presiden Soeharto plong terlepas 20 April 1997. Padepokan Silat Silat Indonesia mempunyai sekurang-kurangnya 5 fungsi, merupakan Sebagai anak kunci pemberitaan, pendidikan, penyajian dan promosi berbagai keadaan yang mencantol Pencak Silat. Bak pusat beragam kegiatan yang berhubungan dengan upaya perlindungan, pengembangan, penyebaran dan peningkatan citra Terlak Silat dan nilai-nilainya. Perumpamaan ki alat buat memperkencang persatuan dan keesaan masyarakat Pencak Silat Indonesia. Perumpamaan media untuk mempererat persahabatan di antara masyarakat Pencak Silat di bermacam rupa negara. Misal sarana untuk memperkenalkan 2 kode etik makhluk Pencak Silat, yakni Prasetya Pesilat Indonesia dan Ikrar Pesilat. Organisasi [sunting sunting sumur] Indonesia PERSILAT- Persekutuan Pencak Silat Antara Bangsa Indonesia IPSI – Ikatan Silat Silat Indonesia Indonesia FP2STI – Forum Pecinta dan Pelestari Pencak Tradisional Indonesia Indonesia PESAKA Malaysia – Persekutuan Silat Nasional Malaysia Indonesia PERSISI – Persekutuan Silat Singapore Indonesia EPSF Diarsipkan 2007-09-04 di Wayback Machine. – European Pencak Terlak Federation Sampai detik ini Anggota Organisasi Terlak Silat Diarsipkan 2007-09-11 di Wayback Machine. yang sudah terdaftar/termasuk di PERSILAT sebanyak 66 organisasi di seluruh mayapada. Tatap juga [sunting sunting perigi] Daftar perguruan silat di Indonesia dan luar negeri Seni tradisional Bacaan [sunting sunting sumber] ^ a b Agustia, dan Adi, S. 2019. “Peluasan Model Latihan Teknik Sapuan Menggeletak Depan Sirkel Radiks Terlak Kuntau Usian Remaja”. Indonesia Performance Journal. 3 1 39. ^ a b Green 2010, hlm. 324. ^ a b c d South Australia. Education Dept, Northern Territory. Dept. of Education, “Suara Peserta”, Curriculum Corporation, 1993, 1863661344, 9781863661348. ^ a b Welianto, Hipodrom 6 Maret 2022. “Pencak Silat Arti, Sejarahnya dan Teknik Dasar”. Diakses tanggal 14 Oktober 2022. ^ a b M Muhyi Faruq, “Meningkatkan kebugaran fisik melalui permainan dan olahraga terlak terlak”, Grasindo, 2009, 9790253664, 9789790253667. ^ “Pencak Silat ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda Dunia maka itu UNESCO”. Departemen Luar Negeri. 13 Desember 2022. Diakses rontok 14 Oktober 2022. ^ “Pencak terlak telah ditetapkan UNESCO sebagai Warisan Budaya Dunia”. BBC News. 13 Desember 2022. Diakses tanggal 14 Oktober 2022. ^ “Momentum Kuntau Silat ke Olimpiade”. Media Indonesia. 14 Desember 2022. Diakses sungkap 14 Oktober 2022. ^ a b Green, Thomas A. 2010. Martial Arts of the World An Encyclopedia of History and Innovation n domestik bahasa Inggris. ABC-CLIO. hlm. 324. ISBN 9781598842432. Regional appellations are used in the island of Java, for example, penca by the Sundanese West Java, and pencak by Javanese Central and Eastern Java. ^ a b c Donn F. Draeger 1992. Weapons and fighting arts of Indonesia. Rutland, Vt. Charles E. Tuttle Co. ISBN 9780804817165. ^ a b c d e dkk, “Penjasorkes SMA kls 12”, Ganeca Exact, 9795712578, 9789795712572. ^ a b c Shamsuddin 2005, hlm. 7. ^ a b c d e f g h Asep Kurnia Nenggala, “Pendidikan Jasmani dan Kebugaran”, PT Grafindo Wahana Pratama, 979758349X, 9789797583491. ^ Marbun, Firdaus 11 September 2022. “Adikarya Silek Minangkabau”. Direktorat Jenderal Kebudayaan. Diakses tanggal 14 Oktober 2022. ^ “Peninggalan Budaya Nusantara Jadi Pengingat Safi Diri Bangsa”. 19 Februari 2022. Diakses tanggal 14 Oktober 2022. ^ Shamsuddin 2005, hlm. 1. ^ Lihat Chambers dan Draeger 1979. ^ Amjad dan Udara 2022, hlm. 5. ^ a b Amjad dan Mega 2022, hlm. 6. ^ a b c d e Amjad dan Gegana 2022, hlm. 7. ^ a b c Pomatahu 2022, hlm. 47. ^ a b Pomatahu 2022, hlm. 48. ^ Ihsan, Nurul 2018. Resep Ajar Pembelajaran Pencak Terlak PDF. Depok PT Rajagrafindo Persada. hlm. 46. ISBN 978-602-425-814-6. ^ Diana, F., Sukendro, dan Oktadinata, A. 2020. Panduan Pencak Pencak Seni Individual PDF. Jambi Salim Media Indonesia. hlm. 20–21. ISBN 978-623-7638-75-9. ^ “Bengkel seni Pencak Silat Indonesia PnPSI”. Diarsipkan berpangkal versi bersih tanggal 2007-09-20. Diakses tanggal 2007-09-04 . Daftar pustaka [sunting sunting sumur] Shamsuddin, Sheikh 2005. The Malay Art Of Self-defense Pencak Seni Gayong. North Atlantic Books. ISBN 1-55643-562-2. Quintin Chambers and Donn F. Draeger 1979. Javanese Kuntau The Fighting Art of Perisai Diri. ISBN 0-87011-353-4. Donn F. Draeger 1992. Weapons and fighting arts of Indonesia. Rutland, Vt. Charles E. Tuttle Co. ISBN 978-0-8048-1716-5. Sean Stark 2007. Silat Terlak Pemberontakan Vol. 1. Stark Publishing. ISBN 978-0-615-13968-5. Sean Stark 2007. Pencak Silat Peperangan Vol. 2. Stark Publishing. ISBN 978-0-615-13784-1. O’ong Maryono 2002. Pencak Kuntau in the Indonesian Archipelago. ISBN 9799341604. Suwanda, Herman 2006. Terlak Silat Through my eyes. Cak dol Angeles Empire Books. hlm. 97. ISBN 9781933901039. Mason, 2012 “A Barometer of Modernity Village performances in the highlands of West Sumatra,” ACCESS Critical Perspectives on Communication, Cultural & Policy Studies, 312, 79-90. Pomatahu, 2018. Box Jump, Depth Jump Sprint, Power Otot Tungkai Sreg Cagak Olahraga Silat Silat PDF. Yogyakarta Fisis Publishing. Amjad dan Udara, S. 2016. Teori dan Praktek Terlak Silat. Malang IKIP Budi Utomo Malang. Pranala luar [sunting sunting sumber] Inggris Kumpulan artikel akan halnya sejarah, budaya, dan teknik Silat Silat Inggris Situs konvensional Federasi Silat Silat Internasional / Pentjak Pencak USA SouthEast Mendapat habuan Global Martial Arts Inggris Traditions of Silat Silat – UNESCO Representative List of the Intangible Cultural Heritage of Humanity – 2022
Pengertian Pencak Silat Pencak silat atau silat adalah suatu seni bela diri tradisional yang berasal dari Kepulauan Nusantara. Seni bela diri ini secara luas dikenal di Indonesia, Malaysia, Brunei, dan Singapura, Filipina selatan, dan Thailand selatan sesuai dengan penyebaran berbagai suku bangsa Nusantara. Dalam kamus bahasa Indonesia, pencak silat merupakan permainan keahlian dalam mempertahankan diri dengan kepandaian menangkis, menyerang, dan membela diri. Pencak silat juga diartikan oleh menurut beberapa ahli sebagai berikut Pencak silat adalah gerak bela diri tingkat tinggi yang disertai dengan perasaan, sehingga merupakan penguasaan gerak efektif dan terkendali serta sering dipergunakan dalam latihan sabung atau pertandingan. Pencak silat adalah sebagai fitrah manusia untuk membela diri dan sebagai unsur yang menghubungkan gerakan, dan pikiran olah gerak dan olah pikir. Secara etimologi,Isti’lah silat lebih dikenal secara luas di Asia Tenggara, akan tetapi khusus di Indonesia isti’lah yang digunakan adalah pencak silat. Isti’lah ini digunakan untuk mempersatukan berbagai aliran seni bela diri tradisional yang berkembang pesat di Indonesia. Nama pencak digunakan di Jawa, sedangkan silat digunakan di Sumatera, Semenanjung Malaya, dan Kalimantan. Perbedaan dan cirri khas dari kata pencak dan silat adalah bahwa pencak lebih mengedepankan unsure seni dan penampilan keindahan gerakan, sedangkan silat adalah inti ajaran bela diri dalam pertarungan. Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan Pengertian dan Macam Olahraga Atletik Sejarah Pencak Silat Menurut ahli sejarah, pencak silat pertama kali ditemukan di Riau pada zaman Kerajaan Sriwijaya di abad ke VII, kemudian menyebar ke Semenanjung Malaka dan Pulau Jawa. Lalu pada abad ke XVI Kerajaan Majapahit memanfaatkan pencak silat sebagai ilmu perang untuk memperluas wilayahnya. Berawal dari nenek moyang bangsa Indonesia yang memiliki cara dalam melindungi diri dan mempertahankan hidupnya dari tantangan alam, sehingga mereka menciptakan bela diri dengan menirukan gerakan binatang yang ada di alam sekitarnya, seperti gerakan kera, harimau, ular, burung elang. Bela diri juga berkembang dari keterampilan suku-suku asli Indonesia dalam berburu dan berperang dengan menggunakan parang, perisai, dan tombak. Bela diri juga sudah ada sejak zaman kerajaan-kerajaan besar, seperti kerajaan Sriwijaya, dan Majapahit, yang mana memilik pendekar-pendekar dan prajurit yang kemahirannya dalam pembelaan diri dapat diandalkan. Sedangkan menurut penilit silat Donald F. Draeger, untuk mengetahui sejarah dan berkembangnya silat dapat dilihat dari berbagai artefak senjata yang ditemukan dari masa klasik Hindu-Budha serta pahatan relief-relief yang berisikan sikap-sikap kuda silat di Candi Prambanan dan Borobudor. Sementara itu Sheikh Shamsuddin berpendapat bahwa terdapat pengaruh ilmu bela diri dari Cina dan India dalam silat. Hal ini karena sejak awal kebudayaan Melayu telah mendapat pengaruh dari kebudayaan yang dibawa oleh pedagang maupun perantau dari India, Cina, dan mancanegara lainnya. Perkembangan silat secara historis mulai tercatat ketika penyebarannya banyak dipengaruhi oleh kaum penyebar agama Islam pada abad ke-14 di nusantara. Kala itu pencak silat diajarkan bersama-sama dengan pelajaran agama di surau atau pesantren. Silat menjadi bagian dari latihan spiritual. Silat lalu berkembang dari ilmu beladiri dan seni tari rakyat, menjadi bagian dari pendidikan bela negara untuk menghadapi penjajah asing. Dalam sejarah perjuangan melawan penjajah Belanda, tercatat para pendekar yang mengangkat senjata, seperti Panembahan Senopati, Sultan Agung, Pangeran Diponegoro, Teuku Cik Di Tiro, Teuku Umar, Imam Bonjol, serta para pendekar wanita, seperti Sabai Nan Aluih, Cut Nyak Dhien, dan Cut Nyak Meutia. Menyadari pentingnya mengembangkan peranan pencak silat maka dirasa perlu adanya organisasi pencak silat yang bersifat nasional, yang dapat pula mengikat aliran-aliran pencak silat di seluruh Indonesia. Pada tanggal 18 Mei 1948, terbentuklah Ikatan Pencak Silat Indonesia IPSI. Kini IPSI tercatat sebagai organisasi silat nasional tertua di dunia. Beberapa organisasi silat nasional maupun internasional mulai tumbuh dengan pesat. Seperti di Asia, Amerika Serikat dan Eropa. Silat kini telah secara resmi masuk sebagai cabang olah raga dalam pertandingan internasional, khususnya dipertandingkan dalam SEA Games. Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan Sejarah Bola Basket beserta Peraturan dan Teknik Aspek dan Bentuk Pencak Silat Terdapat 4 aspek utama dalam pencak silat, yaitu Aspek Mental Spiritual Pencak silat membangun dan mengembangkan kepribadian dan karakter mulia seseorang. Para pendekar dan maha guru pencak silat zaman dahulu seringkali harus melewati tahapan semadi, tapa, atau aspek kebatinan lain Aspek Seni Budaya Budaya dan permainan “seni” pencak silat ialah salah satu aspek yang sangat penting. Istilah Pencak pada umumnya menggambarkan bentuk seni tarian pencak silat, dengan musik dan busana tradisional. Aspek Bela Diri Kepercayaan dan ketekunan diri ialah sangat penting dalam menguasai ilmu bela diri dalam pencak silat. Istilahsilat, cenderung menekankan pada aspek kemampuan teknis bela diri pencak silat. Aspek Olah Raga Ini berarti bahwa aspek fisik dalam pencak silat ialah penting. Pesilat mencoba menyesuaikan pikiran dengan olah tubuh.. Aspek olah raga meliputi pertandingan dan demonstrasi bentuk-bentuk jurus, baik untuk tunggal, ganda atau regu. Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan Sejarah dan Teknik Permainan Bola Voli Teknik Pencak Silat Dalam perkembangannya, silat ini lebih mengutamakan unsur seni dalam penampilan keindahan gerakan, sementara itu silat juga ada dasar-dasar teknik dalam mempelajarinya, antara lain sebagai berikut Kuda-kuda Pencak Silat Teknik dasar pencak silat yang wajib dikuasai pertama adalah kuda-kuda. Kuda-kuda merupakan sebuah sikap menapakkan kaki yang berfungsi untuk menjaga keseimbangan saat akan menyerang ataupun bertahan. Di dalam teknik pencak silat sendiri kuda-kuda terbagi menjadi enam, yaitu Kuda-kuda depan. Kuda-kuda tengah. Kuda-kuda belakang. Kuda-kuda samping. Kuda-kuda silang. Kuda-kuda depan dan belakang. Sikap Pasang Pencak Silat Sikap pasang dalam pencak silat, merupakan sebuah posisi yang dikombinasikan dengan kuda-kuda dan memiliki sifat lebih mudah sesuai dengan gerakan ketika hendak akan melakukan serangan atau bertahan dalam pencak silat. Ada banyak sikap pasang dalam teknik dasar pencak silat. Namun dengan adanya sifat pasang, pencak silat memiliki beberapa ciri khas dari setiap aliran atau perguruan yang dapat membedakan dengan lainnya. Ada beberapa hal yang harus teman-teman mengerti mengenai sikap pasang dalam permainan pencak silat. Secara umum terdapat 4 macam sikap pasang yang sudah dikenal dengan secara luas. Pasang satu. Pasang dua. Pasang tiga. Pasang empat. Gerak Langkah Pencak Silat Gerak Langkah dalam pencak silat, merupakan teknik dasar gabungan dalam pencak silat. Teknik ini merupakan perkembangan dari gerakan kuda-kuda yang lebih mudah. Supaya gerakan ini tidak mudah untuk dibaca oleh lawan, teman-teman bisa melakukan perubahan injakan kaki dari sudut ke sudut lain. Berikut ini adalah 6 macam-macam pola langkah dalam teknik dasar pencak silat, yaitu Gerak langkah segitiga. Gerak langkah zig-zag. Gerak langkah lurus. Gerak langkah segi empat. Gerak langkah U. Gerak langkah S. Teknik Arah Pencak Silat Selain pola langkah, dalam teknik dasar pencak silat yang selanjutnya adalah arah. Arah berhubungan dengan kemana pesilat akan melangkah ketika dalam posisi menyerang ataupun bertahan. Hal ini juga dikenal sebagai depalan penjuru mata angin di dalam dunia persilatan. Arah dalam pencak silat meruapakan gerakan yang berhubungan dengan kemana pesilat akan melangkah ketika dalam posisi menyerang atau bertahan. Dalam dunia persilatan teknik arah disebut dengan depalan penjuru mata angin. Teknik Tendangan Pencak Silat Teknik dasar pencak silat yang tak kalah pentingnya adalah tendangan. Teknik tendangan dalam pencak silat memiliki banyak jenis dengan tujuan yang berbeda-beda. Teknik tendangan sama dengan pembelaan dalam pencak silat. Berikut ini adalah macam-macam tendangan dalam pencak silat yang harus teman-teman ketahui pastinya Tendangan A – Tendangan yang lurus ke depan dengan target adalah ulu hati. Tendanngan C atau Sabit – Tendangan dari samping dengan mengarah ke bagian tulang rusuk lawan. Tendangan T – Tendangan samping dengan mamakai pedang kaki telapak, atau tumit dengan membentuk huruf T. Tendangan Melingakar – Tendangan yang dilakukan dengan gerakan memutar kaki dengan hentakan pada tumit, gerakan silat ini biasanya di tergetkan pada dada dan punggung lawan. Teknik Pukulan Pencak Silat Teknik pukulan dalam pencak silat merupakan pembelaan pergerakan lawan pencak silat. Teknik dasar pukulan pencak silat merupakan usaha untuk melakukan serangan kepada lawan. Dalam teknik serangan pencak silat ada 4 macam pukulan dalam pencak silat yang harus teman-teman kuasai Pukulan Dalam Pencak Silat Pukulan Lurus dilakukan dengan fokus ke arah sasaran yang berada di depan, serta menekuk tangan di dada sebagai pertahanan. Pukulan Tegak dilakukan dengan cara yang hampir sama dengan pukulan lurus, tapi sasaran untuk pukulan tegak adalah sisi bahu pada lawan. Pukulan Bandul atau Uppercut yakni gerakan dengan mengayunkan tangan ke arah ulu hati lawan. Pukulan Melingakar merupakan jenis pukulan dengan menargetkan pada pinggang lawan. Untuk memperkuat pukulan dalam teknik dasar pencak silat, bisa dilakukan dengan beberapa poin di bawah ini Berlatih memukul dengan keras. Melatih kekuatan pukulan dengan makiwara. Melatih pukulan tangan dengan samsak. Melatih kekuatan otot pergelangan tangan dengan hand grip. Membangun kekuatan otot di sekita tangan. Teknik Tangkisan Pencak Silat Secara umum pertahanan memiliki pengertian suatu reasksi anggota badan terhadap gerakan yang bertujuan dalam melakukan penyerangan atau sesuatu yang dapat membahayakan. Tujuan dalam melakukan gerak tangkisan adalah menangkis serangan lawan mulai yang di mulai dari beberapa jenis pukulan atau tendangan dalam pencak silat. Ada 4 teknik tangkisan dalam pencak silat, yaitu Teknik dasar tangkisan luar pencak silat. Tekni dasar tangkisan dalam pencak silat. Teknik dasar tangkisan atas pencak silat. Teknik dasar tangkisan bawah pencak silat. Teknik Kuncian Pencak Silat Teknik kuncian merupakan salah satu jurus pencak silat yang mematikan dan paling ampuh dalam melumpuhkan lawan selain teknik pukulan dan tendangan. Jurus dalam pencak silat yang memang menjadi kunci dalam hasil akhir suatu pertandingan. Kuncian dalam pencak silat memiliki sifat untuk melumpuhkan gerakan silat pada lawan. Teknik ini menyasar pada bagian vital tubuh lawan, seperti Leher. Pergelangan tangan. Lengan. Dagu. Selakangan kaki. Bahu. Dll. Teknik kuncian itu sendiri dapat dilakukan dengan tangan serta bantuan dari kaki yang saling berkolaborasi. Tenik Guntingan Pencak Silat Teknik gunting dalam pencak silat dilakukan dengan cara menendang dan menjepit anggota tubuh lawan yeng bertujuan untuk menjatuhkan sekaligus mengunci pergerakan lawan. Sasaran yang harus teman-teman ketahu dalam teknik gunting adalah Guntingan bawah yang bersasaran kaki. Guntingan tengah dengan sasaran dada. Guntingan atas dengan sasaran leher. Walaupun teknik ini termasuk ilmu dasar, tapi untuk teman-teman yang masih dalam tahap belajar pencak silat atau pemula tidak dianjurkan dalam melakuklan teknik guntingan. Teknik Berbaring Pencak Silat Sikap berbaring biasanya dilakukan oleh petarung pencak silat ketika bertahan dari serangan lawan dan dalam kondisi terpojok. Jadi, ketika terjatuh, kita tetap bisa membela diri dan membalikkan keadaan. Berikut ini beberapa sikap berbaring yang harus kamu pelajari Sikap Miring Teknik sikap miring dilakukan dengan posisi tubuh miring dan pandangan lurus sambil menekuk tungkai kaki hingga mendekati dada. Sementara kaki lainnya digunakan sebagai penopang badan, serta salah satu siku tangan berada di permukaan lantai, dan tangan lainnya menopang paha. Sikap Telentang Teknik sikap telentang dilakukan dengan tiduran telentang sambil menekuk satu tungkai kaki dan satu kaki lainnya diluruskan. Sementara salah satu tangan berada di tanah dengan membengkokkan siku, dan tangan lainnya bersiap di atas dada. Sikap telungkup. Teknik sikap ini dilakukan sambil telungkup dengan pandangan lurus dan sigap. Kedua kaki diluruskan dan kedua tangan menyentuh lantai sambil siku dibengkokkan dengan kokoh. Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan Macam-Macam Start Jongkok Dalam Dunia Atletik Peraturan dan Tata Cara Pencak Silat Pasal Peraturan dalam Pencak Silat Pasal I Peraturan Pertandingan Kategori TANDING , Kategori TUNGGAL , Kategori GANDA Kategori REGU Pasal 2 Penggolangan Pertandingan dan Ketentuan Tentang Umur serta Berat Badan a • Penggolangan pertandingan Pencak Silat menurut umur dan nantinyanya semua kategori terdiri atas – Golongan Usia Dini, Putra dan Putri, berumur diatas 9 s/d 12 tahun. – Golongan Pra Remaja,Putra dan Putri, berumur diatas 12 s/d 14 tahun. – Golongan Remaja, Putra dan Putri, berumur diatas 14 s/d 17 tahun. – Golongan Dewasa, Putra dan Putri, berumur diatas 17 s/d 35 tahun. b • Kebenaran tentang umur pesilat dibuktikan dengan Akte Kelahiran / Ijazah Paspor yang asli atau dengan fotocopy yang sudah dilegalisir. Pasal 3 Kategori dan Kelas Pertandingan Usia Dini a • TANDING terdiri atas Tanding Putra Putri Kelas A 26 kg s/d 27 kg, Kelas B diatas 27 kg s/d 28 kg, Kelas C diatas 28 kg s/d 29 kg, Kelas D diatas 29 kg s/d 30 kg,Kelas E diatas 30 kg s/d 31 kg,Kelas F diatas 31 kg s/d 32 kg,Kelas G diatas 32 kg s/d 33 kg, Kelas H diatas 33 kg s/d 34 kg b • TUNGGAL terdiri atas Tunggal Putra, Tunggal Putri, GANDA terdiri atas Ganda Putri, Ganda Putri c • REGU terdiri atas Regu Putra, Regu Putri. d • Seluruh kategori, tanding, tunggal, ganda dan regu dapat diikuti oleh seorang pesilat sesuai dengan kelas, golongan dan jantinanya Pasal 4 Kategori dan Kelas Pertandingan Pra Remaja Kategori dan kelas pertandingan untuk Pra Remaja a • TANDING terdiri atas Tanding Putra / Putri Kelas A 28 kg s/d 30 kg, Kelas B diatas 30 kg s/d 32 kg, Kelas C diatas 32 kg s/d 34 kg, Kelas D diatas 34 kg s/d 36 kg, Kelas E diatas 36 kg s/d 38 kg, Kelas F diatas 38 kg s/d 40 kg, Kelas G diatas 40 kg s/d 42 kg, Kelas H diatas 42 kg s/d 44 kg, Kelas I diatas 44 kg s/d 46 kg Demikaian seterusnya dengan selisih 3 tiga kg sebanyak-banyaknya 12 kelas untuk PUTRA dan 8 Kelas untuk PUTRI. b • TUNGGAL, GANDA dan REGU seperti pembagian kelas, untuk dewasa dengan penyesuaian pada umur peserta. c • Seluruh Kategori, Tanding, Tunggal, Ganda dan Regu dapat diikuti oleh seorang Pesilat sesuai dengan kelas, golongan dan jantinanya. Pasal 5 Kategori dan Kelas Pertandingan Remaja Kategori dan kelas pertandingan untuk Remaja a • TANDING terdiri atas Tanding Putra Putri, Kelas A 39 kg s/d 42 kg, Kelas B diatas 42 kg s/d 45 kg, Kelas C diatas 45 kg s/d 48 kg,Kelas D diatas 48 kg s/d 51 kg, Kelas E diatas 51 kg s/d 54 kg, Kelas F diatas 54 kg s/d 57 kg, Kelas G diatas 57 kg s/d 60 kg, Kelas H diatas 60 kg s/d 63 kg, Kelas I diatas 63 kg s/d 66 kg Demikaian seterusnya dengan selisih 3 tiga kg sebanyak-banyaknya 12 kelas untuk PUTRA dan 8 Kelas untuk PUTRI. b • TUNGGAL, GANDA dan REGU seperti pembagia kelas untuk dewasa dengan penyesuaian pada umur peserta. c • Seluruh Kategori, Tanding, Tunggal, Ganda dan Regu dapat diikuti oleh seorang Pesilat sesuai dengan kelas, golongan dan jantinanya. Pasal 6 Kategori dan Kelas Pertandingan Dewasa Kategori dan kelas pertandingan untuk Remaja a • TANDING terdiri atas Tanding Putra Kelas A 45 kg s/d 50 kg, Kelas B diatas 50 kg s/d 55 kg, Kelas C diatas 55 kg s/d 60 kg, Kelas D diatas 60 kg s/d 65 kg, Kelas E diatas 65 kg s/d 70 kg, Kelas F diatas 70 kg s/d 75 kg, Kelas G diatas 75 kg s/d 80 kg, Kelas H diatas 80 kg s/d 85 kg, Kelas I diatas 85 kg s/d 90 kg, Kelas J diatas 90 kg s/d 95 kg, Kelas Bebas diatas 95 kg s/d 110 kg Tanding Putri terdiri atas Kelas A 45 kg s/d 50 kg,Kelas B diatas 50 kg s/d 55 kg, Kelas C diatas 55 kg s/d 60 kg,Kelas D diatas 60 kg s/d 65 kg, Kelas E diatas 65 kg s/d 70 kg, Kelas F diatas 70 kg s/d 75 kg,Kelas Bebas diatas 75 kg s/d 90 kg b • TUNGGAL terdiri atas Tunggal Putra, Tunggal Putri c • GANDA terdiri atas Ganda Putra, Ganda Putri d • REGU terdiri atas Regu Putra, Regu Putrii. e • Seluruh Kategori, Tanding, Tunggal, Ganda dan Regu dapat diikuti oleh seorang Pesilat sesuai dengan kelas, golongan dan jantinanya. Pasal 7 Ketentuan Pertandingan. Kategori TANDING Babak pertandingan a • Untuk usia dini dan Pra remaja Pertandingan dilangsungkan dalam 2 babak Tiap babak terdiri dari 1,5 menit b • Untuk Remaja dan Dewasa Pertandingan dilangsungkan dalam 3 babak, Tiap babak terdiri atas 2 menit, Diantara babak diberikan waktu istirahat 1 menit, Waktu ketika wasit menghentikan pertandingan tidak, termasuk waktu bertanding, Penghitungan terhadap pesilat yang jatuh karena serangan, yang sah tidak termasuk waktu bertanding Pendamping dalam Pencat Silat Setiap pesilat khusus untuk untuk kategori Tanding, didampingi oleh Pendamping Pesilat sebanyak-banyaknya 2 orang yang memahami dengan baik seluruh ketentuan dan peraturan pertandingan pecak silat, sedapatnya yang telah berpredikat pelatih tingkat kebangsaan nasional. Pakaian Pendamping Pesilat adalah sabuk / bengkung warna merah lebar 10 cm dengan badge badan induk organisasi nasional didada sebelah kiri dan nama negara dibagian punggung. Dalam pelaksana suatu pertandingan suatu pertandingan, setiap pesilat khusus untuk kategori Tanding, didampingi oleh Pendamping Pesilat sebanyak-banyaknya 2 orang. Pendamping Pesilat bertugas memberikan nasehat serta membantu keperluan pesilat pada saat sebelum bertanding dan dalam waktu istirahat diantara babak Pendamping Pesilat tidak diperkenankan • Memberikan isyarat / aba-aba dengan suara kepada pesilatnya yang sedang bertanding di gelanggang • Duduk / berdiri dengan sikap yang tidak sopan • Melakukan tindakan atau gerakan yang berlebihan dalam mengembalikan kesegaran Pesilat pada waktu istirahat. Membawa minuman yang mengandung alcohol atau yang dapat merangsang pesilat. • Mengenakan asesoris apapun selain pakaian silat Asesoris yang tidak boleh anatara lain topi, cap, rompi, jaket, tas pinggang, sepatu, sandal dll. • Memasuki gelanggang kecuali atas permintaan Wasit • Mengambil foto / video jalannya pertandingan pesilat yang didampinginya. Hanya seorang Pendamping Pesilat yang boleh memasuki gelanggang sudut pesilat pada saat tidak aktif bertanding. Salah seorang Pendamping Pesilat haruslah yang sejatina dengan pesilat yang bertanding. Tata cara pertandingan Pencat Silat Persiapan dimulainya pertandingan diawali dengan masuknya Wasit dan juri ke gelanggang Wasit Juri memberi hormat dan melapor tentang akan dimulainya pelaksanaan tugas kepada ketua pertandingan. Setiap pesilat yang akan bertanding setelah mendapat isyarat dari Wasit, memasuki gelanggang dari sudut masing-masing, kemudian memberi hormat kepada Wasit dan ketua Pertandingan. Selanjutnya kedua pesilat kembali mengambil tempat di sudut yang telah ditentukan. Untuk memulai pertandingan, Wasit memanggil kedua pesilat, seterusnya kedua pesilat berjabatan tangan dan siap untuk memulai pertandingan. Setelah Wasit memeriksa kesiapan semua petugas dengan isyarat mematuhi larangan-larangan yang ditentukan. Pada waktu istirahat antara babak, pesilat harus kembali ke sudut masing-masing. Pendamping Pesilat melaksanakan fungsinya sesuai ketentuan pasal 5 ayat 4. Selain Wasit dan kedua pesilat, tidak seorangpun berada dalam gelanggang kecuali atas permintaan Wasit. Setelah babak akhir selesai, kedua pesilat kembali ke sudut masing – masing untuk menunggu keputusanpemenang. Selesai Pemberian hormat dan berjabatan tangan. Ketentuan Aturan bertanding pencat silat Pesilat saling berhadapan dengan menggunakan unsur pembelaan dan serangan Penak Silat serta yang dimaksud dengan kaidah adalah bahwa dalam mencapai prestasi teknik, seorang pesilat harus mengembangkan pola bertanding yang dimulai dari sikap pasang, langkah serta mengukur jarak terhadap lawan dan koordinasi dalam melakukan serangan / pembelaan serta kembali ke sikap pasang. Pembelaan dan serangan yang dilakukan harus berpola dari sikap awal / pasang atau pola langkah, serta adanya joordinasi dalam melakukan serangan dan pembelaan. Setelah melakukan serangan / pembelaan harus kembali pada sikap awal / pasang dengan tetap menggunakan pola langkah. Wasit akan memberikan aba-aba “ LANGKAH “ jika seorang pesilat tidak melakukan teknik Pencak Silat yang semestinya. Serangan beruntun harus tersusun dengan teratur dan berangkai dengan berbagai cara kearah sasaran sebanyak-banyaknya 4 jenis serangan. Pesilat yang melakukan rangkaian serang bela lebih dari 4 jenis akan diberhentikan oleh wasit. Serangan sejenis dengan menggunakan tangan yang dilakukan secara beruntun dinilai satu serangan. Serangan yang dinilai adalah serangan yang menggunakan pola langkah, tidak terhalang, mantap, bertenaga dan tersusun dalam koodinasi teknik serangan yang baik. Aba-aba Pertandingan • Aba-aba “BERSEDIA” digunakan dalam persiapan sebagai peringatan bagi pesilat dan seluruh aparat pertandingan bahwa pertandingan akan segera dimulai. • Aba-aba “MULAI” diguinakan tiap pertandingan dimulai dan akan dilanjutkan, bisa pula dengan isyarat. • Aba-aba “BERHENTI” diguinakan untuk menghentikan pertandingan. • Aba-aba “PASANG” dan “SILAT” diguinakan untuk pembinaan. • Pada awal dan akhir pertandingan setiap babak ditandai dengan memukul gong. Sasaran Yang dapat dijadikan sasaran sah dan bernilai dalah “Togok” yaitu bagian tubuh kecuali leher keatas dan dari pusat kemaluan. Dada, Perut pusat keatas,Rusuk kiri dan kanan, Punggung atau belakang badan. Bagian tungkai dan lengan dapat dijadikan sasaran serangan antara dalam usaha menjatuhkan tetapi tidak mempunyai nilai sebagai sasaran perkenaan. Larangan Pertandingan sebagai pelanggaran Pelanggaran berat Menyerang bagian badan yang tidak sah yaitu leher, kepala serta bawah pusat hingga kemaluan dan mengakibatkan lawan cidera / jatuh, Usaha mematahkan persendian secara langsung, Sengaja mematahkan persendian secara langsung, Membenturkan / menghantukkan kepala dan menyerang dengan kepala, Meyerang lawan sebelum aba-aba “MULAI” dan menyerang sesudah aba-aba “BERHENTI” dari wasit, menyebabkan lawan cidera, Menggumul, menggigit, mencaka, mencengkeram dan menjambak, Menentang, menghina, mengeuarkan kata-kata yang sopan, meludahi dll,Melakukan penyimpangan terhadap aturan bertanding setelah mendapat peringatan I karena pelanggaran hal tersebut. Pelanggaran Ringan Tidak menggunakan pola langkah dan sikap pasang, Keluar dari gelanggang secara berturut yang dimaksud dengan berturut-turut adalah dari 2 kali dalam 1 babak, Merangkul lawan dalam proses pembelaan, Melakukan serangan dengan teknik sapuan sambil merebahkan diri berulang kali dengan tujuan untuk mengulur waktu. Nilai dan Ketentuan Hukuman Nilai – 1 kurang 1 diberikan bila pesilat mendapatkan Tegoran I Nilai – 2 kurang 2 diberikan bila pesilat mendapatkan Tegoran II Nilai – 5 kurang 5 diberikan bila pesilat mendapatkan Peringatan Nilai – 10 kurang 10 diberikan bila pesilat mendapatkan Tegoran Penentuan Kemenangan dalam pencat silat Menang angka Bila jumlah Juri yang mentukan menang atas seorang pesilat lebih banyak dari pada lawan. Penentuan keenangan dilaksanakan oleh masing-masing Juri. Bila terjadi hasil nilai yang sama maka pemenang ditentukan berdasarkan pesilat yang paling sedikit mendapat nilai hukuman. Bila hasilnya masih sama, maka pemenangnya adalah pesilat yang mengumpulkan nilai prestasi teknik tertinggi / paling banyak. Pada dasarnya nilai 1 + 2 adalah lebih tinggi dari nilai 2 saja. Bila hasilnya masih sama, maka pertandingan ditambah 1 satu babak lagi. Bila hasilnya masih sama, maka tidak perlu diadakan penimbangan ulang, namun dilihat dari hasil penimbangan berat badan 15 menit sebelum bertanding. Bila hasilnya tetap sama, maka diadakan undian oleh Ketua Pertandingan yang disaksikan oleh Delegasi Teknik dan kedua Menejer Tim. Hasil Penilaian Juri diumumkan pada papan nilai, setelah babak terakhir / penentuan kemenangan selesai dilaksanakan. Menang Teknik Karena lawan tidak dapat melanjutkan pertandingan karena permintaan pesilat sediri / mengundurkan diri. Karena keputusan Dokter Pertandingan diberi waktu 60 detik untuk memutuskan apakah Pesilat bersangkutan dinyatakan “Fit”atau”Tidak Fit” Unfit. Setelah 60 detik Wasit akan menanyakan kepada Dokter Pertandingan apakah Pesilat bersangkutan “Fit” atau”Tidak Fit” Unfit Atas permintaan Permintaan Pendamping Pesilat Atas keputusan Wasit. Menang Mutlak. Penentuan Menang Mutlak ialah bila lawan jatuh karena serangan yang sah dan menjadi tidak dapat bangkit segera dan atau nanar, maka setelah hitungan Wasit ke 10 dan tidak dapat berdiri tegak dengan sikap pasang Menang / Wasit Menghentikan Pertandingan Menang karena pertandingan tidak seimbang. Menang Undur Diri Menang karena lawan tidak muncul di gelanggang Walk Over Kesalahan teknik pembelaan Serangan yang sah dengan lintas dengan serangan yang benar, jika karea kesalahan teknik pembelaan lawannya yang salah elakan yang menuju pada lintasan serangan, tidak dinyatakan sebagai pelangganan. Jika pesilat yang kena serangan tersebut cidera, maka Wasit segera memanggil dokter. Jika dokter memutuskan pesilat tersebut tidak fit, maka ia dinyatakan kalah teknik. Jika pesilat yang kena serangan tersebut menurut dokter fit dan tidak dapat segera bangkit, Wasit langsung melakukan hitungan teknik. Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan Sejarah Olimpiade Di Dunia Yang Harus Anda Ketahui Ayok Sinau Nilai Positif Pencak Silat Beberapa nilai positif yang diperoleh dalam olahraga beladiri pencak silat adalah Kesehatan dan kebugaran Membangkitkan rasa percaya diri Melatih ketahanan mental Mengembangkan kewaspadaan diri yang tinggi Membina sportifitas dan jiwa ksatria Disiplin dan keuletan yang lebih tinggi
bentuk pengajaran pencak silat pada zaman dahulu adalah